Tips Persiapan Sebelum Melahirkan : Panduanibu

Tips Persiapan Sebelum Melahirkan
Persiapan Sebelum Melahirkan
Persiapan Sebelum Melahirkan
Share ke Facebook Share ke Twitter
PanduanIbu.com – Masa persiapan di akhir trisemester III, buah hati yang selama ini bersama di dalam rahim, akan segera hadir di pelukan ibu dan suami. Lakukan beberapa persiapan melahirkan seperti di bawah ini yang akan membuat proses akhir masa ini berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Berbagi rasa dengan teman-teman dekat, khususnya yang sudah memiliki anak, bisa jadi salah satu cara yang cukup ampuh dalam menghalau rasa tidak nyaman. Bisa juga sharing atau curhat dengan anggota keluarga dan kerabat dekat. Semua saran dan nasihat bisa jadi tambahan “perbekalan” ilmu yang pasti bermanfaat. Walau begitu, orang yang paling tepat dan paling banyak dapat membantu meringankan beban perasaan sebenarnya adalah pasangan.

Tutup Kuping Pada Cerita Menyeramkan Tentang Melahirkan
Hindari orang-orang yang punya pengalaman melahirkan yang “mengerikan”, seperti pedihnya sayatan episiotomi (perobekan bagian antara lubang vagina dan anus-red.) atau luka sayatan operasi caesar. Terus terang, kaum wanita biasanya senang bercerita tentang itu. Jadi, bila lawan bicara ibu melakukan hal tersebut, segera cut si pencerita dengan sopan. Cerita-cerita seperti itu hanya akan menambah rasa takut, khawatir, dan cemas. Bahkan, bukan tidak mungkin ibu malah jadi stres berkepanjangan selama hamil.

Libatkan pasangan untuk Persiapan Melahirkan
Jangan segan mengajak serta pasangan untuk terlibat langsung dalam berbagai persiapan menyambut kedatangan si kecil. Misalnya, mengantar ibu ke dokter kandungan untuk pemeriksaan rutin. Dengan cara ini, kedekatan emosi antara ibu pasangan, dan juga si kecil bisa terjalin. Kekompakan ibu dan pasangan sebagai suatu tim yang solid akan mempermudah proses persalinan ibu kelak. Belajar dan berlatih teknik relaksasi Hormon stres yang dikeluarkan oleh tubuh ibu hamil yang tegang, cemas, dan khawatir berlebihan dapat masuk ke dalam plasenta. Akibat persalinan, bayi bisa ikut-ikutan merasakannya. Ketenangan hati dan pikiran selama masa kehamilan memang perlu, bahkan dapat membantu kelancaran proses persalinan nantinya. Cobalah belajar dan berlatih teknik-teknik relaksasi. Salah satu caranya adalah dengan menarik napas panjang secara perlahan-lahan dan dalam. Tahan sebentar, lalu hembuskan lagi. Jangan lupa, berusahalah untuk tetap rileks.

Pelajari Berbagai Ilmu Perawatan Bayi
Mulailah belajar dan memperkaya wawasan ibu seputar seluk-beluk perawatan bayi baru lahir. Informasi tersebut bisa dengan mudah diperoleh dari TV, radio, buku, majalah, internet, maupun VCD. Belilah sedikitnya 1 atau 2 buku tentang dasar-dasar perawatan bayi, yang menguraikan berbagai persiapan sebelum persalinan, perawatan bayi di rumah sakit, hingga perawatan selanjutnya di rumah.

Pahami Hak Cuti Hamil dan Persiapan Melahirkan
Bagi ibu hamil yang bekerja, sisihkan waktu untuk mempelajari hak cuti hamil dan melahirkan yang berlaku di tempat kerja. Bila perlu, buatlah janji dengan Kepala Bagian Personalia untuk membicarakan hak ibu ini. Sebaiknya, persiapan ini dimulai sejak trimester ke-1 atau ke-2.

Belilah Berbagai Keperluan Bayi

Persiapan yang satu ini memang sangat mengasyikkan. Bahkan, akan membuat ibu berdua melupakan sejenak rasa khawatir maupun cemas. Jadi, nikmatilah saat-saat berbelanja berdua saja dengan pasangan. Sebaiknya, buatlah daftar barang-barang keperluan pokok yang harus dibeli, seperti popok, baju, selimut, box, baby tafel, serta stroller. Daftar ini akan membuat “acara” belanja ibu jadi efektif dan efisien. Sebab, ibu hanya membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan. Kok begitu? Begitu masuk ke dalam toko perlengkapan bayi, seringkali ibu langsung “panik”, sebab ingin membeli semua barang yang ada. Akibatnya, pengeluaran jadi berlipat gibu.

Cari informasi tentang dokter anak
Setelah si kecil hadir, ibu berdua akan dihadapkan dengan sederet masalah baru yang menantang. Bukan hanya tetek bengek seputar perawatan bayi, tapi juga masalah seputar kesehatannya. Si kecil memang masih sangat rentan terhadap serangan berbagai jenis penyakit. Karena itu, mulailah cari informasi tentang dokter anak yang berpredikat “baik” dalam memberi fasilitas pelayanan. Ini termasuk juga “baik” dalam berkomunikasi dengan pasien ketika menjelaskan kesehatan bayi.
1 dokter anak pilihan ibu ini nantinya akan memberikan paket imunisasi dan vaksinasi yang wajib diberikan pada si kecil agar terhindar dari serangan penyakit selama tahun-tahun pertamanya. juga, dialah yang akan membantu ibu dalam menangani masalah kesehatan si kecil kelak. Jadi, jangan sampai salah pilih.

Isi Lemari Es Sebelum Waktu Melahirkan
Selama hari-hari pertama dan juga bulan-bulan pertama bersama si kecil, besar kemungkinan ibu tidak punya waktu dan juga kesempatan untuk belanja keperluan sehari-hari dengan leluasa. Hari-hari ibu hanya akan dipenuhi dengan segala macam urusan perawatan si kecil. Jadi, lebih baik ibu sudah rnengisi lemari es dengan persediaan makanan maupun minuman sejak jauh-jauh. Begitu ingin sesuatu, ibu tinggal buka lemari es. Praktis, bukan?

Siapkan koper ibu!
Memasuki trimester ke-3, ibu sudah bisa mulai menyiapkan tas atau koper untuk dibawa ke rumah sakit. Siapkan barang keperluan untuk bayi, ibu sendiri, dan jangan lupa pasangan. Sebab, pasangan akan terus menerus mendampingi ibu menjelang, selama, dan usai persalinan. Jadi, dia juga butuh perlengkapan untuk bermalam.

Persiapan finansial
Seputar persiapan finansial wanita yang menjalani kehamilannya sendirian, idealnya dana persalinan ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Berikut beberapa tips yang disarankan:

Persiapkan jauh-jauh hariPersiapkan dana persalinan jauh-jauh hari. Bila memang butuh waktu untuk mengurus tunjangan dari suami, misalnya, jangan tunda lagi. Segera urus dari sekarang, sehingga sedikit mengurangi beban pikiran di hari-hari terakhir menjelang persalinan.
Siapkan dana cair. Menjelang persalinan, dana yang dipersiapkan harus mudah dicairkan. Artinya, sudah ditransfer ke rekening dengan fasilitas ATM, sehingga bisa digunakan setiap saat.
Pikirkan kemungkinan terburuk. Kemungkinan terburuk pun sebaiknya sudah diantisipasi sejak awal. Misalnya kalau ada tindakan operasi dan sebagainya yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Asuransi bila memungkinkan. Memang tidak ada asuransi yang khusus menanggung kehamilan. Akan tetapi bukan tak mungkin melengkapi fasilitas asuransi kesehatan yang dimiliki dengan polis. Ini sangat bermanfaat untuk meringankan beban biaya persalinan yang harus dipersiapkan.
Dengan persiapan dan rencana yang sangat matang, sebenarnya tak ada alasan lagi bagi ibu untuk cemas, takut, maupun khawatir berlebihan dalam persiapan melahirkan.

Sumber :